Furnitur Indonesia Diminati Konsumen Italia

By Admin

nusakini.com--Furnitur dan produk dekorasi rumah buatan Indonesia ternyata memiliki pasar yang besar di Italia. Minat konsumen yang tinggi tersebut mendorong beberapa pengusaha Italia mengimpor dan menjual furnitur dan produk dekorasi rumah dari Indonesia di kota-kota besar Italia seperti Milan.  

Seorang importir furnitur terbesar di Italia, Marco Villani, secara khusus membuka toko sekaligus ruang pamer furnitur dan produk dekorasi rumah buatan Indonesia di pusat kota Milan dengan nama Bambu Design. Menurut Villani, Bambu Design telah menjalin kerja sama dengan produsen furnitur dan pelaku kerajinan tangan dari berbagai kota di pulau Jawa sejak tahun 1996.  

“Furnitur bergaya etnik dari Indonesia disukai konsumen dan mempunyai pasar yang relatif besar di Milan. Tingginya permintaan tersebut mendorong saya untuk membuka show room Bambu Design seluas 1800 meter persegi yang terdiri atas 3 lantai khusus produk-produk Indonesia pada tahun 2000", demikian Villani menerangkan. 

Menurut Atase Perdagangan RI di Italia, Sumber Sinabutar, kiprah Bambu Design dalam mengimpor dan mempromosikan produk Indonesia di Italia tidak luput dari pantauan KBRI Roma dan Kementerian Perdagangan. Pada Trade Indonesia Expo bulan Oktober lalu, Kementerian Perdagangan menobatkan Bambu Design sebagai salah satu pemenang Primaduta Award 2017. 

Trofi Primaduta yang merupakan penghargaan Pemerintah RI terhadap importir produk Indonesia dengan loyalitas terhadap produk Indonesia dan kontributif terhadap nilai ekspor nasional tersebut disampaikan langsung oleh Dubes RI untuk Italia, Esti Andayani.  

Duta Besar Esti Andayani menyatakan bahwa Bambu Design layak diberikan penghargaan karena memenuhi kriteria sebagai penerima Primaduta Award dari sisi nilai impor dan secara konsisten selama beberapa tahun ini mengimpor berbagai produk dari Indonesia. 

Selain itu Dubes Esti juga menyatakan bahwa keberadaan ruang pamer Bambu Design di Milan yang merupakan pusat bisnis dan adibusana sangat menguntungkan Indonesia. “Ekspor furnitur ke Italia bukan hanya menambah devisa kita, tapi juga mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Desain furnitur dan dekorasi rumah bergaya etnik Indonesia merepresentasikan budaya bangsa Indonesia", lanjut Dubes Esti Andayani. 

Villani menambahkan bahwa letak Milan yang strategis menjadikan Bambu Design bukan hanya menyuplai pasar di Italia namun juga permintaan dari Eropa. “Kedepannya, kami mempertimbangkan saran Dubes Esti untuk memperluas bidang usaha dengan juga menjual batik dan wastra Indonesia lainnya serta membuka gerai kopi yang menyajikan penganan khas Indonesia", ujar Villani.  

Pejabat Bidang Ekonomi KBRI Roma, Aries Asriadi, menuturkan bahwa Milan adalah salah satu penjuru desain furnitur di Eropa sehingga KBRI Roma selalu ikut serta dalam pameran internasional di kota tersebut. Dijelaskan bahwa pada tahun 2017, Indonesia telah mengikuti dua pameran bergengsi dengan skala internasional di Milan yaitu Tortona Design Week untuk promosi desain furnitur dan Homi Milano untuk produk dekorasi rumah. Saat ini, KBRI Roma bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif tengah mengupayakan agar furnitur Indonesia dapat ditampilkan pada pameran furnitur terbesar Eropa, Salone di Mobile, yang juga dilaksanakan di Milan pada tahun 2018 mendatang. 

Sumber Sinabutar menambahkan bahwa terdapat prospek peningkatan ekspor Indonesia ke Italia sejalan dengan semakin membaiknya perekonomian Italia. Dikatakan bahwa pada periode Januari-September 2017, ekspor Indonesia mencatat peningkatan hingga 21 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2016. Ekspor Indonesia ke Italia pada tahun 2016 mencapai US$ 1,57 Miliar sementara pada periode Januari-September 2017, ekspor ke Italia telah mencapai US$ 1,60 Miliar. 

“Kami yakin bahwa ekspor furnitur, kerajinan tangan dan produk dekorasi rumah akan mampu meningkatkan nilai dagang Indonesia ke Italia secara keseluruhan. Saat ini, produk ekspor Indonesia terbesar di Italia antara lain adalah komoditas pertanian khususnya minyak sawit, kopi, batu bara dan produk dari karet. Indonesia juga mengekspor produk tekstil, alas kaki dan polyester dalam jumlah besar ke Italia" jelas Sinabutar dengan penuh optimis. (p/ab)